Materi 2 "Pertumbuhan Dan Perkembangan Penduduk Dunia"

Jumat, 12 Oktober 2018

    Penduduk dunia saat ini semakin pesat dan akan terus bertambah seiring majunya peradaban. Berdasarkan data Bank Dunia, jumlah populasi dunia saat ini menyentuh angka 7 Milyar jiwa. Pencatatan mengenai pertumbuhan manusia mulai ada di tahun 1650 an. Menurut sejarahnya ada lima fase perkembangan populasi di dunia.
o  Periode 1650 - 1800
    Pada masa ini diperkirakan populasi dunia sekitar 900 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan 0.4% per tahun. Ciri pada periode ini antara lain: mulai berkembangnya teknik pertanian, pabrik-pabrik mulai dibangun dengan teknologi sederhana, sarana dan prasarana transportasi mulai dibangun dan kondisi politik negara-negara di dunia relatif stabil
o  Periode 1800 - 1850
    Dalam masa ini, populasi duni tumbuh sekitar 33% dan ditandai dengan kejadian berikut: meningkatnya tatanan politik dan ekonomi negara, kesadaran akan lingkungan mulai membaik sehingga tingkat kesehatan meningkat, mulai dikembangkannya program keluarga berencana.
o  Periode 1900 - 1930
    Pada masa ini. Perang Dunia I berkecamuk dan pola perkembangan penduduk dunia dibagi kedalam 3 zona yaitu:
-      wilayah Amerika Serikat dan Eropa Barat pertumbuhan populasi mulai terkendali.
-      wilayah Eropa Timur, Afrika Utara, Amerika Latin dan Jepang, angka pertumbuhan penduduknya masih tinggi.
-      wilayah diluar zona tadi pertumbuhan penduduknya tidak terkendali.
o  Periode 1930 - sekarang
    Masa ini merupakan periode ledakan penduduk dunia. Mengapa demikian?. Berikut faktor nya:
-      masa perang dunia berakhir
-      pelayanan kesehatan pendidikan meningkat
-      penemuan obat dan antibiotik
-      teknologi semakin pesat berkembang
-      tingkat kesejahteraan meningkat
-      berbagai makanan minuman baru banyak ditemukan

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
      Dibawah ini merupakan faktor yang mempengaruhi adanya pertumbuhan penduduk dalam suatu daerah ialah sebagai berikut :
o  Faktor Kelahiran (Fertilitas)
    Terjadinya kelahiran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pernikahan diusia muda dan tidak melakukan program Keluarga Berencana (KB) yang telah diterapkan oleh pemerintah sehingga akan meningkatnya angka kelahiran (Fertilitas). Dengan adanya kelahiran seorang anak maka akan menambah jumlah penduduk didaerah tersebut sehingga mengakibatkan pertumbuhan penduduk.
o   Faktor Kematian (Mortalitas)
    Terjadinya kematian dapat pengaruhi oleh beberapa faktor pendorong dan penghambat kematian. Faktor pendorong yang mengakibatkan adanya kematian diantaranya adalah kurang menjaga kesehatan, tingkat kemiskinan yang berlebih, saran dan prasarana didaerah tersebut kurang seperti Rumah sakit, Klinik, Puskesmas, Apotik, dan lain sebagainya yang menyebabkan adanya wabah penyakit, kurangnya asupan gizi dan pola makan yang tidak teratur.
    Faktor penghambat kematian (Mortalitas) diantaranya ialah menjaga kesehatan, makan makanan yang bergizi, olahraga yang teratur, pola makan yang teratur, tingkat kemiskinan yang rendah, dan sarana kesehatan yang baik dan lengkap.
    Kematian individu akan mengurangi jumlah penduduk didaerah tersebut.
o   Faktor Penduduk yang datang (Imigrasi)
    Imigrasi dapat diartikan penduduk yang datang ke daerah tersebut dari daerah lain. Imigrasi ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah penduduk dalam daerah tersebut. Karena manusia selalu merasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
o   Faktor Penduduk yang pergi (emigrasi)
    Penduduk yang pergi (emigrasi) dapat diartikan seorang penduduk yang pindah dari suatu wilayah ke wilayah lainnya dengan tujuan untuk menetap, bekerja, sekolah, atau lain sebagainya.

Menghitung Kelahiran Dan Kematian Penduduk
1.   Kelahiran
           

o  Angka Kelahiran Kasar
    Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut.
Di mana:
CBR     = angka kelahiran kasar
L          = jumlah kelahiran selama satu tahun
P          = jumlah penduduk pertengahan tahun
Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:
    a) Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
    b) Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 - 30.
    c) Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.
Contoh:
     Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir tercatat 900 anak. Berapa angka kelahiran kasarnya?
Jawab:
Angka kelahiran kasar adalah 45, artinya pada setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun terjadi kelahiran sebanyak 45 bayi.
o  Angka Kelahiran Umum
   Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun.
   Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus.
Di mana:
L                 = banyaknya kelahiran selama satu tahun
W(15 - 49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 - 49 tahun
Contoh:
   Di kecamatan X banyaknya wanita berumur 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun 2006 ada 9.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir 900 anak. Berapakah angka kelahiran umumnya?
Jawab:

   Angka kelahiran umum 100, artinya setiap 1.000 wanita berumur 15 - 49 tahun dalam satu tahun terdapat jumlah kelahiran 100 bayi.
o  Angka Kelahiran Khusus
   Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai beriku
Di mana:
ASBR    = angka kelahiran dari wanita pada umur tertentu
Lx         = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Px         = jumlah wanita pada kelompok umur tertentu
Contoh:
   Di kabupaten A terdapat wanita usia 20 - 24 sebanyak 300.000 jiwa. Banyaknya bayi yang lahir pada tahun tersebut sebanyak 3.000 anak. Berapa angka kelahiran khususnya?
Jawab:
Hal itu berarti setiap 1.000 orang wanita usia 20 - 24 tahun terdapat 10 bayi yang lahir dalam setahun.

2.   Kematian

o  Angka Kematian Kasar
    Angka kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk dalam setahun.
Angka kematian kasar terdiri atas tiga golongan, yaitu:
    a) Golongan rendah, apabila jumlah mortalitasnya kurang dari 13.
    b) Golongan sedang, apabila jumlah mortalitasnya antara 14 - 18.
    c) Golongan tinggi, apabila jumlah mortalitasnya lebih dari 18.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui angka kematian kasar adalah
Di mana:
M        = jumlah kematian
P         = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 10.000 jiwa dan jumlah penduduk yang meninggal 800 anak. Berapakah angka kematian kasarnya?
Jawab:
Angka kematian kasarnya 8, artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah penduduk yang meninggal ada 8 orang.
o  Angka Kematian Khusus
    Angka kematian khusus menurut umur atau Age Spesific Death Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000 orang penduduk pada usia tertentu dalam setahun. 
    Biasanya angka ini sangat tinggi pada kelompok usia lanjut, sedangkan pada kelompok usia muda angka ini jauh lebih rendah.
Di mana:
ASDR     = angka kematian pada umur tertentu
Dx          = jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun
Px          = jumlah penduduk umur tertentu
    Angka kematian kasar digolongkan rendah jika kurang dari 13, sedang jika berkisar 14 - 18, dan tinggi jika lebih dari 18.
Contoh:
    Jumlah penduduk provinsi A yang berumur 65 - 69 tahun adalah 100.000 jiwa. Dalam waktu satu tahun yang meninggal dunia sebanyak 20.000 jwa. Hitunglah angka kematian khusus menurut kelompok umur di provinsi tersebut!
Jawab:
    Artinya setiap 1.000 penduduk yang berumur 65 - 69 tahun, yang meninggal sebanyak 200 orang dalam setahun.

Pengertian Migrasi
    Migrasi adalah perpindahn penduduk dari satu tempat ke tempat lain, ada 2 jenis yaitu imigraasi dan emigrasi. Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari negara lain yang mengunjungi sebuah negara. Misalnya penduduk Malaysia berpindah dan tinggal di Indonesia. Sedangkan emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Jadi justru sebaliknya, misal penduduk Indonesia yang melakukan emigrasi ke Malaysia.

Sumber
http://www.kuttabku.com/2017/01/cara-menghitung-pertumbuhan-penduduk-angka-kelahiran-angka-kematian-dan-sex-ratio.html
https://www.gurugeografi.id/2017/02/pertumbuhan-penduduk-dunia-waktu-ke.html
http://www.kuttabku.com/2017/01/cara-menghitung-pertumbuhan-penduduk-angka-kelahiran-angka-kematian-dan-sex-ratio.html

0 comments:

Posting Komentar

 
Khahlil Gibran Hadi © 2018 | Edited by Khahlil Gibran Hadi