• Gunadarma University

    Pada tahun 2017 Universitas Gunadarma menjadi perguruan tinggi swasta terkemuka yang bereputasi internasional, memiliki jejaring global, dan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan daya saing bangsa.

  • Teknik Informatika

    merupakan disiplin ilmu yang menginduk pada ilmu komputer, yang pada dasarnya merupakan kumpulan disiplin ilmu dan teknik yang secara khusus menangani masalah transformasi atau pengolahan fakta-fakta simbolik (data) dengan memanfaatkan seoptimal mungkin teknologi komputer.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Materi 10 "Agama dan Masyarakat"

Jumat, 18 Januari 2019 0 comments



FUNGSI AGAMA

A.  Fungsi Agama Dalam Masyarakat
     Masyarakat yaitu suatu golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia, yang dengan sendirinya bertalian secara golongan dan mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini melihat kepada kondisi masyarakat maka agama dapat dibedakan dalam dua tipe yaitu, agama yang hidup dalam masyakat sakral dan agama yang hidup dalam masyarakat sekuler. Fungsi agama dalam masyarakat ialah sumbangan untuk mempertahankan nilai-nilai didalam masyarakat, sebagaimana usaha-usaha aktif yang berjalan terus menerus maka dengan adanya agama maka stabilitas suatu masyarakat akan tetap terjaga. 

B.  Dimensi Komitmen Agama
1.   Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu, bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran tertentu.
2.   Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secra nyata. Ini menyangkut hal yang berkaitan dengan seperangkat upacara keagamaan, perbuatan religius formal, perbuatan mulia, berbakti tidak bersifat formal, tidak bersifat publik dan relatif spontan.
3.   Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orang yang benar-benar religius pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentang realitas tertinggi, mampu berhubungan dengan suatu perantara yang supernatural meskipun dalam waktu yang singkat.
4.   Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan bahwa orang-orang yang bersikap religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka.
5.   Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.

PELEMBAGAAN AGAMA

A.   Tiga Tipe Kaitan Agama Dengan  Masyarakat
     Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954), yaitu:
1.   Masyarakat yang terbelakang dan nilai- nilai sacral
     Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat, dalam kelompok keagamaan adalah sama.
2.   Masyarakat- masyarakat pra- industri yang sedang berkembang
     Keadaan masyarakat tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tipe masyarakat ini. Dan fase kehidupan sosial diisi dengan upacara- upacara tertentu.
3.   Masyarakat- masyarakat industri secular
     Masyarakat industri bercirikan dinamika dan teknologi semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian- penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian- penyesuaian dalam hubungan kemanusiaan sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai konsekuensi penting bagi agama, Salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat semakin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat sekular semakin meluas. Watak masyarakat sekular menurut Roland Robertson (1984), tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama. Misalnya pemikiran agama, praktek agama, dan kebiasaan- kebiasaan agama peranannya sedikit.

B.  Pelembagaan Agama
     Di kehidupan bermasyarakat, lembaga agama tentu memiliki peran yang sangat  penting. Ironisnya, peran lembaga agama tersebut sering tidak kita sadari. Untuk itu penting  bagi kita mempelajari sedikit banyak mengenai lembaga agama di Indonesia ini. Lembaga keagamaan adalah organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan keagamaan umat yang bersangkutan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keagamaan masing-masing umat beragama.

AGAMA ,KONFLIK DAN MASYARAKAT
      Dalam Berjalannya sejarah, sejak kepercayaan animisme dan dinamisme sampai monotheisme menjadi agama yang paling banyak dianut di muka bumi ini agama hampir selalu menciptakan perpecahan. Sebagai contoh, dalam agama India, khususnya Hindu-Budha, agama yang dibawa Sidharta Gautama ini merupakan rekasi dari ekses negative yang di bawa oleh agama Hindu. Walaupun agama Budha disebarkan dengan damai namun dapat dengan jelas terlihat bahwa masalah pembagian kasta dalam bingkai caturvarna menjadi masalah utama. Pada awalnya memang pembagian kasta ini merupakan spesialisasi pekerjaan, ada yang menjadi pemimpin agama, penguasa dan prajurit, dan rakyat biasa. Namun, dalam perjalannya terjadi penghisapan terutama dari pemimpin agama, prajurit, dan penguasa terhadap rakyat jelata. Implementasi yang salah dari caturvarna inilah yang diprotes dengan halus oleh Budha yang pada awalnya tidak menyebut diri mereka sebagai agama, tetapi berfungsi menebarkan cinta kasih terhadap sesama mahluk hidup, bukan saja manusia, tetapi juga hewan, dan tumbuhan. Sebagai reaksi dari meluasnya pengaruh Budha, Otoritas Hindu kemudian mengadakan pembersihan terhadap pengaruh Budha ini. Namun demikian, karena ajaran Budha lebih bersifat egaliter, usaha otoritas hindu ini menemui jalan buntu, bahkan agama Bundha sendiri dapat berkembang jauh lebih pesat dari pada agama Hindu, dan mendapat banyak pemeluk di Negara Tiongkok di kemudian hari.
     Selain itu unsur konflik yang terbesar terjadi pula pada pengikut agama terbesar di dunia yaitu Abraham Religions, atau agama yang diturungkan oleh Abraham, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam. Tulisan ini hanya membatasi pada penggambaran konflik di antara ketiga agama tersebut, bukan pada konflik intern dalam masing-masing agama tersebut. Inti dari agama-agama Abraham ini adalah akan datang nabi terakhir yang akan menyelamatkan dunia ini. Hal yang menjadi masalah utama adalah tidak ada kesepakatan diantara ketiga agama tersebut tentang siapa nabi yang akan datang tersebut. Pihak Yahudi menyatakan belum datang nabi terakhir itu, sedangkan pihak Nasrani mengatakan Nabi Isa (Yesus Kristus) adalah nabi terakhir, lalu Islam mengklaim Nabi Muhhamad sebagai nabi terakhir. Keadaan ini kemudian semakin diperparah ketika tidak ada pengakuan dari masing-masing agam yang masih bersaudara tersebut. Ketika berbagai unsure non-theologis, khususnya politik, ekonomi, dan budaya, menyusup ke dalam masalah ini, konflik memang tidak dapat dielakkan.

REFERENSI :
https://www.kompasiana.com/nurulsaspriahdianti/58de47d65193736e67b2bf62/fungsi-agama-dalam-masyarakat
https://www.scribd.com/document/69540131/DIMENSI-KOMITMEN-AGAMA
http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/MAKALAHSOSIALPENDI_EdySantoso_15204.pdf
https://www.academia.edu/11340768/PERANAN_AGAMA_DALAM_KEHIDUPAN_MASYARAKAT

Materi 9 "Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan"

0 comments



ILMU PENGETAHUAN

A.  Pengertian Ilmu Pengetahuan
      Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

B.  Sikap Ilmiah
1.   Sikap ingin tahu diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal. Mengapa demikian? Apa saja unsur-unsurnya? Bagaimana kalau diganti dengan komponen yang lain? Dan seterusnya.
2.    Sikap kritis direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk ditulis.
3.   Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain.
4.    Sikap objektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi perasaan pribadi.

TEKNOLOGI
     Teknologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keterampilan dalam menciptakan alat, metode pengolahan, dan ekstraksi benda, untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan dan pekerjaan manusia sehari-hari.

A.  Fenomena Teknik Pada Masyarakat
Menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.   Rasionalistas, artinya tindakan yang spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2.   Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan atau tidak alamiah.
3.   Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
4.   Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5.   Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6.   Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan idiologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7.   Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

B.  Ciri-Ciri Teknologi Barat
1.   Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum elit daripada dengan buruh itu sendiri.
2.   Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
3.   Kosmologi atau pandangan teknologi Barat adalah: menganggap dirinya sebagai pusat yang lain.

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN NILAI
     Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
     Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral, atau segi-segi manusiawinya. Keadaan demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat, dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusiaan yang terkadang harus dibayar lebih mahal..
     Masalah nilai kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, menyangkut perdebatan sengit dalam menduduk perkarakan nilai dalam kaitannya dengan ilmu dan teknologi. Sehingga kecenderungan sekarang ada dua pemikiran yaitu : yang menyatakan ilmu bebas nilai dan yang menyatakan ilmu tidak bebas nilai. Sebenarnya yang penting dalam permasalahan ini ada yang menyatakan kita tidak perlu mengaitkan antara ilmu dan nilai. Pendapat yang terakhir ini, kurang dapat dipertanggungjawabkan, mengingat nilai atau moral merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan manusia, dan kita sudah merasakan dan melihat akibat tidak terkaitnya nilai atau moral dengan ilmu pengetahuan atau teknologi.

KEMISKINAN
     Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan yang layak.
     Secara kuantitatif, kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana taraf hidup manusia serba kekurangan atau “tidak memiliki harta beda. Sedangkan secara kualitati, pengertian kemiskinan adalah keadaan hidup manusia yang tidak layak.
     Kemiskinan sangat berhubungan dengan masalah kesejahteraan masyarakat dan menjadi tingkat minimum yang didapatkan berdasarkan standar hidup masyarakat di suatu negara. Kemiskinan sudah menjadi masalah global, dimana setiap negara memiliki anggota masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.

A.  Ciri-Ciri Manusia Yang Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
     Edi Suharto (2009) menyebutkan ada sembilan ciri-ciri kemiskinan, yaitu:
1.   Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
2.   Tidak ada akses terhadap kebutuhan dasar
3.   Tidak ada jaminan masa depan
4.   Rentan terhadap kegoncangan, baik individual maupun massa
5.   Rendahnya SDM
6.   Tidak terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat
7.   Tidak akses terhadap lapangan kerja dan mata pencarian yang berkesinambungan
8.   Tidak mampu berusaha karena kecacatan, fisik maupun mental
9.   Ketidakmampuan dan ketidakberfungsian sosial.

B.  Fungsi Kemiskinan
     Fungsi Ekonomi, penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial, membuat lapangan kerja baru dan memanfaatkan pemulung dalam mengumpulkan barang bekas.
     Fungsi social, Menimbulkan rasa simpatik, sehingga munculnya badan amal dan zakat untuk menolong kaum miskin yang ada.
     Fungsi cultural, Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat, sumber inspirasi sastawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
     Fungsi politik, Sebagai kaum yang merasakan kinerja pemerintahan dalam perbaikan ekonomi, dan sebagai kaum yang mengkritik jika perekonomian tidak mengalami perubahan.


Referensi :
https://www.kompasiana.com/sukowaspodo_99/54f672b8a3331184108b4bba/7-macam-sikap-ilmiah
https://www.academia.edu/6666951/ILMU_PENGETAHUAN
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-kemiskinan.html
https://www.academia.edu/9831960/Kemiskinan_definisi_ciri-ciri_dan_kategori

Materi 8 "Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat"

0 comments



Perbedaan Kepentingan
     Perbedaan Kepentingan adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi yang memerlukan kepercayaan, seperti pengacara, politikus, eksekutif atau direktur suatu perusahaan, memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang bersinggungan. Persinggungan kepentingan ini dapat menyulitkan orang tersebut untuk menjalankan tugasnya. Suatu konflik kepentingan dapat timbul bahkan jika hal tersebut tidak menimbulkan tindakan yang tidak etis atau tidak pantas. Suatu perbedaan kepentingan dapat mengurangi kepercayaan terhadap seseorang atau suatu profesi.

Diskriminasi Dan Etnosentrisme
     Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain.
     Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama. Perbedaan dan pembagian etnis ini mendefinisikan kekhasan identitas budaya setiap suku bangsa.

Pertentangan Dan Ketegangan Dalam Masyarakat
Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat:
·      Perbedaan Antarindividu
·      Perbedaan Antarkebudayaan:
·      Perbedaan Kepentingan:
·      Perbedaan Etnis:
·      Perbedaan Ras:
·      Perbedaan Agama:
     Ego masing-masing individu yang tidak dikendalikan secara tepat dapat menimbulkan konflik dengan individu lainnya, seperti pertengkaran antar siswa di sekolah, misalnya.
Karakter seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, sedangkan tidak semua masyarakat memiliki kebiasaan, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Perbedaan kebiasaan, nilai dan norma sosial yang dianut oleh masing-masing orang atau kelompok dapat menjadi pemicu konflik jika seluruh pihak tidak mencoba mengerti nilai dan norma satu sama lain.
     Tingkat kebutuhan hidup yang berbeda-beda seringkali menyebabkan adanya perbedaan kepentingan antar individu dan kelompok. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Contoh konflik yang biasanya disebabkan oleh perbedaan kepentingan adalah pengurangan pegawai di suatu perusahaan untuk efisiensi operasionalisasi biaya produksi. Pegawai merasa masih membutuhkan gaji tetap, sedangkan pemilik perusahaan perlu menghemat biaya produksi untuk memaksimalkan keuntungan.
     Dalam masyarakat yang multikultural, sering terjadi pergesekan sistem nilai dan norma sosial antara etnis yang satu dengan etnis yang lainnya. Adanya fenomena primordialisme dan etnosentrisme yang tumbuh pada masing-masing etnis, maka akan tumbuh pertentangan-pertentangan yang memicu terjadinya konflik sosial. Sebagai contoh, dalam perekrutan pegawai, masing-masing pemerintah daerah akan memprioritaskan etnisnya sendiri, padahal di daerah tersebut masih ada etnis lain.
     Konflik rasial didasari oleh paham rasialisme atau diskriminasi ras. Di Indonesia, konflik ras terjadi akibat adanya kecemburuan sosial terhadap ras tertentu yang menjadi minoritas, tetapi memiliki kekuatan ekonomi yang jauh lebih besar daripada ras mayoritas.

Integrasi Sosial
     Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Aspek-aspek dari kemasyarakatan :
1.   Suku bangsa dan kebudayaannya.
2.   Agama.
3.   Bahasa.
4.   Nasional Indonesia.
     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa integrasi adalah pembauran sesuatu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tetsebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi seperti satu. Dengan demikian, integrasi merujuk pada masuk, menyesuaikan, atau meleburnya dua atau lebih hal yang berbeda sehingga menjadi seperti satu. Dari uraian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsuryang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadigatu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras etnik.agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma.
Integrasi Nasional
Integrasi Nasional adalah suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah sehingga membentuk suatu kesatuan yang harmonis di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Dengan kata lain, integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat secara politis dan secara antropologis.

Referensi :
https://blog.ruangguru.com/penyebab-konflik-sosial-di-masyarakat
http://www.fahdisjro.com/2018/03/pengertian-syarat-faktor-bentuk-proses-terjadinya-integrasi-sosial.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Etnosentrisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Diskriminasi

Materi 7 "Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan"

0 comments



MASYARAKAT PERKOTAAN & PEDESAAN, ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF

A.  Pengertian Masyarakat
     Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semu tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada di dalam kelompok tersebut.
     Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, yaitu musyarak. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling ketergantungan satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu pada sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

B.  Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat
Untuk terbentuknya suatu masyarakat, paling sedikit harus terpenuhi tiga unsur sebagai berikut :
1.   Terdapat sekumpulan orang.
2.   Berdiam atau bermukim di suatu wilayah yang relatif lama.
3.   Akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu menghasilkan kebudayaan berupa sistem nilai, sistem ilmu pengetahuan dan kebudayaan kebendaan.

C.  Masyarakat Perkotaan Dan Pedesaan
     Masyarakat Perkotaan ialah Masyarakat yang dihuni oleh orang-orang yang bersifat  heterogen kedudukan sosialnya . Masyarakat kota ini pada dasarnya  telah mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga dapat sering kali pada umumnya muncullah suatu individualisme yakni kurang nya rasa sosialisasi antara orang lain.
Ciri-ciri masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
1.   Kehidupan agamanya berkurang sebab biasanya hanya duniawi saja yang di kejar nya tanpa memikirkan kelak akhirat nanti
2.   Banyak warga kota yang individualisme tanpa harus memperdulikan orang lain
3.   Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak dan lebih baik
4.   Perubahan-perubahan akan terlihat nyata di kota sebab sangat berpengaruh dari budaya luar
5.    Lebih sering terkena dampak globalisasi.
6.   Orang kota pada umumnya akan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
7.   Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
8.   Pola pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
9.   Interaksi-interaksi yang terjadi lebih berdasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.

     Masyarakat Pedesaan ialah Masyarakat yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai cultural kebudayaan dan juga adat-adat yang leluhur mereka ajarkan . Masyarakat pedesaan ini akan masih sulit berkembang seba tertutupnya oleh apa yang leluhur mereka ajarkan , sehingga susah  untuk dapat menerima hal baru. tetapi secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotongroyong ataupun bahumembahu .
Ciri-ciri masyarakat pedesaan berikut ini adalah sebagai berikut :
1.   Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan juga kebudayaan
2.   Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang dengan individualism
3.   Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan juga cenderung susah untuk dapat menerima hal baru
4.   Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di pedesaan
5.   Akses pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh
6.   Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
7.   Mempunyai sifat kekeluargaan yang erat
8.   Berbicara apa adanya
9.   Tertutup dalam hal keuangan
10.        Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
11.        Menghargai orang lain
12.        Demokratis dan juga religius

D.  Tipe Masyarakat
Tipe masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.   Masyarakat Terbuka
     Masyarakat terbuka adalah masyarakat yang mau menerima perubahan-perubahan, bak perubahan budaya maupun perubahan teknologi dan segala macam perubahan yang terjadi di lingkungannya.
2.   Masyarakat Tertutup
     Masyarakat tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa perubahan akan menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup diri akan perubahan, adakalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya terbatas bahkan ada yang tak mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau bergaul dengan masyarakat luar.

E.   Kota Dan Desa
1.   Kota 
     Ketika mendengar kata kota, pikiran kita tentu menunjuk suatu kawasan yang sangat ramai, lalu lintas yang padat, pertokoan yang berderet-deret, dan fasilitas umum yang tersedia di berbagai tempat. Pada dasarnya kota merupakan wilayah di permukaan bumi yang sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh fenomena dan gejala sosial hasil rekayasa manusia, serta merupakan areal konsentrasi penduduk dengan mata pencarian di luar sektor agraris.
2.   Desa
     Desa menurut asal katanya berasal dari bahasa Sanskerta ”dhesi”, yang berarti tanah kelahiran. Jadi, desa tidak hanya dilihat kenampakan sebutan desa fisiknya saja tetapi juga dimensi sosial budayanya. Desa yang berarti tanah kelahiran selain menunjukkan tempat atau daerah juga menggambarkan kehidupan sosial budaya dan kegiatan penduduknya. Sebutan desa di beberapa wilayah berbeda-beda, kampung/dukuh (Jawa Barat), gampong (Aceh), huta (Tapanuli), nagari (Sumatra Barat), marga (Sumatra Selatan), wanus (Sulawesi Utara), dan dusun dati (Maluku).
Ciri-ciri desa :
·      Mempunyai wilayah sendiri
·      Mempunyai sistem masyarakat sendiri
·      Kehidupan sangat erat dengan lingkungan alam
·      Sifat gotong royong masih tertanam kuat pada warga masyarakat desa
·      Masyarakat desa merupakan paguyuban (gemeinschaft) yaitu gaya hidup berdasarkan ikatan kekeluargaan yang kuat
·      Struktur ekonominya bersifat agraris
·      Jumlah penduduk tidak terlalu banyak dan luas daerah tidak terlalu besar
·      Proses sosial berjalan lambat
·      Kehidupan bersifat tradisional
·      Tata pemerintahan dipimpin oleh kepala desa yang dipilih oleh rakyatnya
·      Masyarakat desa pada umumnya masih memegang norma-norma agama secara kua

F.   Hubungan Desa dan Kota
     Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan. Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa

G.  Aspek Positif dan Negatif
Beberapa aspek positif dan negatif dari masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah sebagai berikut :
·     Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
·     Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
·     Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
·     Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
·     Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Referensi :
http://www.academia.edu/31213601/MAKALAH_MASYARAKAT_SOCIETY_.docx
https://www.gurupendidikan.co.id/perbedaan-masyarakat-perdesaan-dengan-perkotaan/
https://www.zonasiswa.com/2016/05/pengertian-desa-kota-menurut-para-ahli.html
https://www.academia.edu/11504656/Realitas_masyarakat_indonesia_saat_ini

 
Khahlil Gibran Hadi © 2018 | Edited by Khahlil Gibran Hadi