Materi 9 "Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan"

Jumat, 18 Januari 2019



ILMU PENGETAHUAN

A.  Pengertian Ilmu Pengetahuan
      Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

B.  Sikap Ilmiah
1.   Sikap ingin tahu diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal. Mengapa demikian? Apa saja unsur-unsurnya? Bagaimana kalau diganti dengan komponen yang lain? Dan seterusnya.
2.    Sikap kritis direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk ditulis.
3.   Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain.
4.    Sikap objektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi perasaan pribadi.

TEKNOLOGI
     Teknologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keterampilan dalam menciptakan alat, metode pengolahan, dan ekstraksi benda, untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan dan pekerjaan manusia sehari-hari.

A.  Fenomena Teknik Pada Masyarakat
Menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.   Rasionalistas, artinya tindakan yang spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2.   Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan atau tidak alamiah.
3.   Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
4.   Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5.   Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6.   Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan idiologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7.   Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

B.  Ciri-Ciri Teknologi Barat
1.   Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum elit daripada dengan buruh itu sendiri.
2.   Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
3.   Kosmologi atau pandangan teknologi Barat adalah: menganggap dirinya sebagai pusat yang lain.

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN NILAI
     Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
     Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral, atau segi-segi manusiawinya. Keadaan demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat, dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusiaan yang terkadang harus dibayar lebih mahal..
     Masalah nilai kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, menyangkut perdebatan sengit dalam menduduk perkarakan nilai dalam kaitannya dengan ilmu dan teknologi. Sehingga kecenderungan sekarang ada dua pemikiran yaitu : yang menyatakan ilmu bebas nilai dan yang menyatakan ilmu tidak bebas nilai. Sebenarnya yang penting dalam permasalahan ini ada yang menyatakan kita tidak perlu mengaitkan antara ilmu dan nilai. Pendapat yang terakhir ini, kurang dapat dipertanggungjawabkan, mengingat nilai atau moral merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan manusia, dan kita sudah merasakan dan melihat akibat tidak terkaitnya nilai atau moral dengan ilmu pengetahuan atau teknologi.

KEMISKINAN
     Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan yang layak.
     Secara kuantitatif, kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana taraf hidup manusia serba kekurangan atau “tidak memiliki harta beda. Sedangkan secara kualitati, pengertian kemiskinan adalah keadaan hidup manusia yang tidak layak.
     Kemiskinan sangat berhubungan dengan masalah kesejahteraan masyarakat dan menjadi tingkat minimum yang didapatkan berdasarkan standar hidup masyarakat di suatu negara. Kemiskinan sudah menjadi masalah global, dimana setiap negara memiliki anggota masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.

A.  Ciri-Ciri Manusia Yang Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
     Edi Suharto (2009) menyebutkan ada sembilan ciri-ciri kemiskinan, yaitu:
1.   Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
2.   Tidak ada akses terhadap kebutuhan dasar
3.   Tidak ada jaminan masa depan
4.   Rentan terhadap kegoncangan, baik individual maupun massa
5.   Rendahnya SDM
6.   Tidak terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat
7.   Tidak akses terhadap lapangan kerja dan mata pencarian yang berkesinambungan
8.   Tidak mampu berusaha karena kecacatan, fisik maupun mental
9.   Ketidakmampuan dan ketidakberfungsian sosial.

B.  Fungsi Kemiskinan
     Fungsi Ekonomi, penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial, membuat lapangan kerja baru dan memanfaatkan pemulung dalam mengumpulkan barang bekas.
     Fungsi social, Menimbulkan rasa simpatik, sehingga munculnya badan amal dan zakat untuk menolong kaum miskin yang ada.
     Fungsi cultural, Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat, sumber inspirasi sastawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
     Fungsi politik, Sebagai kaum yang merasakan kinerja pemerintahan dalam perbaikan ekonomi, dan sebagai kaum yang mengkritik jika perekonomian tidak mengalami perubahan.


Referensi :
https://www.kompasiana.com/sukowaspodo_99/54f672b8a3331184108b4bba/7-macam-sikap-ilmiah
https://www.academia.edu/6666951/ILMU_PENGETAHUAN
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-kemiskinan.html
https://www.academia.edu/9831960/Kemiskinan_definisi_ciri-ciri_dan_kategori

0 comments:

Posting Komentar

 
Khahlil Gibran Hadi © 2018 | Edited by Khahlil Gibran Hadi