MASYARAKAT
PERKOTAAN & PEDESAAN, ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat
(sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semu tertutup atau semi
terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada di dalam kelompok tersebut.
Kata
“masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, yaitu musyarak. Masyarakat adalah sebuah
komunitas yang interdependen (saling ketergantungan satu sama lain). Umumnya,
istilah masyarakat digunakan untuk mengacu pada sekelompok orang yang hidup
bersama dalam satu komunitas yang teratur.
B. Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat
Untuk
terbentuknya suatu masyarakat, paling sedikit harus terpenuhi tiga unsur
sebagai berikut :
1. Terdapat
sekumpulan orang.
2. Berdiam
atau bermukim di suatu wilayah yang relatif lama.
3. Akibat
dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu menghasilkan kebudayaan
berupa sistem nilai, sistem ilmu pengetahuan dan kebudayaan kebendaan.
C. Masyarakat Perkotaan Dan Pedesaan
Masyarakat Perkotaan ialah Masyarakat
yang dihuni oleh orang-orang yang bersifat heterogen kedudukan sosialnya
. Masyarakat kota ini pada dasarnya telah mengikuti dampak dari era
globalisasi sehingga dapat sering kali pada umumnya muncullah suatu
individualisme yakni kurang nya rasa sosialisasi antara orang lain.
Ciri-ciri
masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
1. Kehidupan
agamanya berkurang sebab biasanya hanya duniawi saja yang di kejar nya tanpa
memikirkan kelak akhirat nanti
2. Banyak
warga kota yang individualisme tanpa harus memperdulikan orang lain
3. Warga
kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak dan lebih baik
4. Perubahan-perubahan
akan terlihat nyata di kota sebab sangat berpengaruh dari budaya luar
5. Lebih
sering terkena dampak globalisasi.
6. Orang
kota pada umumnya akan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada
orang lain
7. Di
kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan
politik dan agama dan sebagainya.
8. Pola
pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
9. Interaksi-interaksi
yang terjadi lebih berdasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada
kepentingan umum.
Masyarakat Pedesaan ialah Masyarakat
yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai cultural kebudayaan dan juga
adat-adat yang leluhur mereka ajarkan . Masyarakat pedesaan ini akan masih
sulit berkembang seba tertutupnya oleh apa yang leluhur mereka ajarkan ,
sehingga susah untuk dapat menerima hal baru. tetapi secara tata
krama sangat kental sekali yang namanya gotongroyong ataupun bahumembahu .
Ciri-ciri
masyarakat pedesaan berikut ini adalah sebagai berikut :
1. Kehidupan
masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan juga
kebudayaan
2. Warga
pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang dengan individualism
3. Masyarakat
pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan juga cenderung susah untuk
dapat menerima hal baru
4. Fasilitas-fasilitas
masih jarang terdapat di pedesaan
5. Akses
pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh
6. Menjunjung
tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
7. Mempunyai
sifat kekeluargaan yang erat
8. Berbicara
apa adanya
9. Tertutup
dalam hal keuangan
10.
Perasaan tidak ada percaya diri terhadap
masyarakat kota
11.
Menghargai orang lain
12.
Demokratis dan juga religius
D. Tipe Masyarakat
Tipe
masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Masyarakat
Terbuka
Masyarakat
terbuka adalah masyarakat yang mau menerima perubahan-perubahan, bak perubahan
budaya maupun perubahan teknologi dan segala macam perubahan yang terjadi di
lingkungannya.
2. Masyarakat
Tertutup
Masyarakat
tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa perubahan akan
menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup diri akan perubahan,
adakalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya terbatas bahkan ada yang
tak mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau bergaul dengan masyarakat luar.
E. Kota Dan Desa
1. Kota
Ketika mendengar kata kota, pikiran kita
tentu menunjuk suatu kawasan yang sangat ramai, lalu lintas yang padat,
pertokoan yang berderet-deret, dan fasilitas umum yang tersedia di berbagai
tempat. Pada dasarnya kota merupakan wilayah di permukaan bumi yang sebagian
besar wilayahnya ditutupi oleh fenomena dan gejala sosial hasil rekayasa
manusia, serta merupakan areal konsentrasi penduduk dengan mata pencarian di
luar sektor agraris.
2. Desa
Desa menurut asal katanya berasal dari
bahasa Sanskerta ”dhesi”, yang berarti tanah kelahiran. Jadi, desa tidak
hanya dilihat kenampakan sebutan desa fisiknya saja tetapi juga dimensi sosial
budayanya. Desa yang berarti tanah kelahiran selain menunjukkan tempat atau
daerah juga menggambarkan kehidupan sosial budaya dan kegiatan penduduknya.
Sebutan desa di beberapa wilayah berbeda-beda, kampung/dukuh (Jawa Barat),
gampong (Aceh), huta (Tapanuli), nagari (Sumatra Barat), marga (Sumatra
Selatan), wanus (Sulawesi Utara), dan dusun dati (Maluku).
Ciri-ciri
desa :
· Mempunyai
wilayah sendiri
· Mempunyai
sistem masyarakat sendiri
· Kehidupan
sangat erat dengan lingkungan alam
· Sifat
gotong royong masih tertanam kuat pada warga masyarakat desa
· Masyarakat
desa merupakan paguyuban (gemeinschaft) yaitu gaya hidup berdasarkan
ikatan kekeluargaan yang kuat
· Struktur
ekonominya bersifat agraris
· Jumlah
penduduk tidak terlalu banyak dan luas daerah tidak terlalu besar
· Proses
sosial berjalan lambat
· Kehidupan
bersifat tradisional
· Tata
pemerintahan dipimpin oleh kepala desa yang dipilih oleh rakyatnya
· Masyarakat
desa pada umumnya masih memegang norma-norma agama secara kua
F.
Hubungan
Desa dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah
dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat
hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan. Kota
tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa
juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa,
kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg
dibutuhkan oleh orang desa
G. Aspek Positif dan Negatif
Beberapa
aspek positif dan negatif dari masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah sebagai
berikut :
· Bertambahnya
penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
· Terdesaknya
kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
· Penduduk
desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat
sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
· Di
desa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
· Kegagalan
panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau
panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain
dikota.
Referensi :
http://www.academia.edu/31213601/MAKALAH_MASYARAKAT_SOCIETY_.docx
https://www.gurupendidikan.co.id/perbedaan-masyarakat-perdesaan-dengan-perkotaan/
https://www.zonasiswa.com/2016/05/pengertian-desa-kota-menurut-para-ahli.html
https://www.academia.edu/11504656/Realitas_masyarakat_indonesia_saat_ini
0 comments:
Posting Komentar