Materi 7 "Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan"

Jumat, 18 Januari 2019



MASYARAKAT PERKOTAAN & PEDESAAN, ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF

A.  Pengertian Masyarakat
     Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semu tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada di dalam kelompok tersebut.
     Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, yaitu musyarak. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling ketergantungan satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu pada sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

B.  Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat
Untuk terbentuknya suatu masyarakat, paling sedikit harus terpenuhi tiga unsur sebagai berikut :
1.   Terdapat sekumpulan orang.
2.   Berdiam atau bermukim di suatu wilayah yang relatif lama.
3.   Akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu menghasilkan kebudayaan berupa sistem nilai, sistem ilmu pengetahuan dan kebudayaan kebendaan.

C.  Masyarakat Perkotaan Dan Pedesaan
     Masyarakat Perkotaan ialah Masyarakat yang dihuni oleh orang-orang yang bersifat  heterogen kedudukan sosialnya . Masyarakat kota ini pada dasarnya  telah mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga dapat sering kali pada umumnya muncullah suatu individualisme yakni kurang nya rasa sosialisasi antara orang lain.
Ciri-ciri masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
1.   Kehidupan agamanya berkurang sebab biasanya hanya duniawi saja yang di kejar nya tanpa memikirkan kelak akhirat nanti
2.   Banyak warga kota yang individualisme tanpa harus memperdulikan orang lain
3.   Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak dan lebih baik
4.   Perubahan-perubahan akan terlihat nyata di kota sebab sangat berpengaruh dari budaya luar
5.    Lebih sering terkena dampak globalisasi.
6.   Orang kota pada umumnya akan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
7.   Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
8.   Pola pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
9.   Interaksi-interaksi yang terjadi lebih berdasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.

     Masyarakat Pedesaan ialah Masyarakat yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai cultural kebudayaan dan juga adat-adat yang leluhur mereka ajarkan . Masyarakat pedesaan ini akan masih sulit berkembang seba tertutupnya oleh apa yang leluhur mereka ajarkan , sehingga susah  untuk dapat menerima hal baru. tetapi secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotongroyong ataupun bahumembahu .
Ciri-ciri masyarakat pedesaan berikut ini adalah sebagai berikut :
1.   Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan juga kebudayaan
2.   Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang dengan individualism
3.   Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan juga cenderung susah untuk dapat menerima hal baru
4.   Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di pedesaan
5.   Akses pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh
6.   Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
7.   Mempunyai sifat kekeluargaan yang erat
8.   Berbicara apa adanya
9.   Tertutup dalam hal keuangan
10.        Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
11.        Menghargai orang lain
12.        Demokratis dan juga religius

D.  Tipe Masyarakat
Tipe masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.   Masyarakat Terbuka
     Masyarakat terbuka adalah masyarakat yang mau menerima perubahan-perubahan, bak perubahan budaya maupun perubahan teknologi dan segala macam perubahan yang terjadi di lingkungannya.
2.   Masyarakat Tertutup
     Masyarakat tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa perubahan akan menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup diri akan perubahan, adakalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya terbatas bahkan ada yang tak mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau bergaul dengan masyarakat luar.

E.   Kota Dan Desa
1.   Kota 
     Ketika mendengar kata kota, pikiran kita tentu menunjuk suatu kawasan yang sangat ramai, lalu lintas yang padat, pertokoan yang berderet-deret, dan fasilitas umum yang tersedia di berbagai tempat. Pada dasarnya kota merupakan wilayah di permukaan bumi yang sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh fenomena dan gejala sosial hasil rekayasa manusia, serta merupakan areal konsentrasi penduduk dengan mata pencarian di luar sektor agraris.
2.   Desa
     Desa menurut asal katanya berasal dari bahasa Sanskerta ”dhesi”, yang berarti tanah kelahiran. Jadi, desa tidak hanya dilihat kenampakan sebutan desa fisiknya saja tetapi juga dimensi sosial budayanya. Desa yang berarti tanah kelahiran selain menunjukkan tempat atau daerah juga menggambarkan kehidupan sosial budaya dan kegiatan penduduknya. Sebutan desa di beberapa wilayah berbeda-beda, kampung/dukuh (Jawa Barat), gampong (Aceh), huta (Tapanuli), nagari (Sumatra Barat), marga (Sumatra Selatan), wanus (Sulawesi Utara), dan dusun dati (Maluku).
Ciri-ciri desa :
·      Mempunyai wilayah sendiri
·      Mempunyai sistem masyarakat sendiri
·      Kehidupan sangat erat dengan lingkungan alam
·      Sifat gotong royong masih tertanam kuat pada warga masyarakat desa
·      Masyarakat desa merupakan paguyuban (gemeinschaft) yaitu gaya hidup berdasarkan ikatan kekeluargaan yang kuat
·      Struktur ekonominya bersifat agraris
·      Jumlah penduduk tidak terlalu banyak dan luas daerah tidak terlalu besar
·      Proses sosial berjalan lambat
·      Kehidupan bersifat tradisional
·      Tata pemerintahan dipimpin oleh kepala desa yang dipilih oleh rakyatnya
·      Masyarakat desa pada umumnya masih memegang norma-norma agama secara kua

F.   Hubungan Desa dan Kota
     Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan. Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa

G.  Aspek Positif dan Negatif
Beberapa aspek positif dan negatif dari masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah sebagai berikut :
·     Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
·     Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
·     Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
·     Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
·     Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Referensi :
http://www.academia.edu/31213601/MAKALAH_MASYARAKAT_SOCIETY_.docx
https://www.gurupendidikan.co.id/perbedaan-masyarakat-perdesaan-dengan-perkotaan/
https://www.zonasiswa.com/2016/05/pengertian-desa-kota-menurut-para-ahli.html
https://www.academia.edu/11504656/Realitas_masyarakat_indonesia_saat_ini

0 comments:

Posting Komentar

 
Khahlil Gibran Hadi © 2018 | Edited by Khahlil Gibran Hadi